Keterangan Gambar : Pak No sang pencet
Pada masa Pandemi Covid-19, masyarakat saat ini mengalami dampak dinamika kehidupan yang sangat beragam. Tak seperti sebelum-sebelumnya di masa normal, kali ini masyarakat sangat di batasi pergerakannya dari segi sosial maupun ekonomi.
Namun, saat ini hal-hal tersebut sangat - sangat dibatasi, bahkan untuk suatu kegiatan pun dibatasi kapasitasnya. Namun beda lagi dengan pandangan dari "Pak No" (panggilan nama dari Yusuf Sugiyono) pemilik dari Pinus Camp Songgon, mempunyai cara tersendiri untuk mengenalkan dan menyalurkan pemikiranya kepada khalayak ramai untuk menangkap aspirasi warga. Yakni dengan membuka warung kopi yang ada di wilayah Desa Sumberbulu , Kec. Songgon, menurutnya dengan dari warung kopi ini dia menurutnya lebih efektif untuk menyerap aspirasi masyarakat dari berbagai aspek
“Kalau alasan sederhananya ya di masa pandemi, saat ini semua gerak dibatasi. Saya pikir dari warung kopi "TERMINAL COFFE SONGGON" ini lebih efektif, yang penting ketemu masyarakat,” kata PAK NO, Selasa (13/04/2021).
Mengapa warung kopi menurutnya efektif, sebab kata Pak No warung kopi di bumi Songgon ini lebih dari hanya sekedar tongkrongan. Selain itu, juga kebiasaan orang Songgon itu suka ngopi di warung. Bahkan sampai ada sebutan kalau wong (orang) SONGGON adalah Penikmat Kopi.
“Saya juga cocok dengan kopi warung yang rasanya pahit. Jadi bisa diibaratkan jangan bilang berani menjalani hidup yang pahit sebelum minum kopi pahit,” canda Pak No.
Selain mengutarakan ide kepada orang yang ada di warung, dengan mengunjungi warung kopi juga efektif menyerap aspirasi dari warga. Kebanyakan mereka mengutarakan masalah jalan dan penyediaan lapangan kerja. Dalam kesempatan tersebut, Pak No juga mengkampanyekan disiplin protokol kesehatan. Dengan memakai masker, sering cuci tangan dan jaga jarak.
[end/suf]