Keterangan Gambar : Proses awal bangun tanjakan cinta dengan menggunakan bahan alam yang ada
Mahasiswa KKN UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) kelompok 18 Bangun Jalan Tanjakan Cinta Kampanyekan Konservasi
Penulis : Hand Attirmidzi ( Mahasiswa KKN UINSA 2022 )
Editor : Yusuf Sugiyono ( Pinus Banyuwangi )
Pinus News-Rabu (27/7) Tim Provider Pinus Camp Songgon, Banyuwangi mengajak Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) kelompok 18 membangun beberapa tanjakan di sebuah tebing di atas camping area. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara program yang telah dirancang oleh pelaku kepariwisataan Pinus Camp bersama mahasiswa KKN UINSA.
Ketua pelaksana kegiatan dari pihak mahasiswa KKN, Alawi Ramadhan mengungkap bahwa pembangunan tanjakan ini merupakan bagian dari realisasi program Taman Tropis seakligus mempercantik area taman yang sedang berlangsung dibangun ,dan sudah dimulai sejak Selasa (26/7) kemarin.
"Bersama tim provider kami berusaha mewujudkan Taman Tropis yang sudah dimulai sejak hari Selasa kemarin. Dalam kegiatan ini juga dibangun beberapa tanjakan sebagai jalan alternatif dari blok satu ke blok lainnya," tuturnya.
Menurut Alawi tanjakan yang sedang dalam tahap penggarapan juga akan di hias beberapa koleksi tanaman hutan agar semakin asri dan sebagai bentuk kampanye pada wisatawan yang berkunjung di Pinus Camp Banyuwangi Ter-edukasi ikut peduli melestarikan alam.
“ Jalan tanjakan cinta yang sedang kita garap ini sebenarnya lebih mengkampanyekan cinta peduli pada alam bukan pada alam ,dengan disesuaikan jalan yang menanjak sebagai jalan pintas sebagai alternatif , ya sekalian kita manfaatkan sebagai wahana kampanye konservasi yang di sesuaikan kontur area lahan disini “ Imbuh Alawi.
Tanjakan ini dibangun sebagai solusi alternatif supaya pengunjung tidak memutar melalui jalan utama yang lumayan jauh apabila ingin mengamati tanaman baru yang dipetakan ke dalam blok-blok tertentu.
Yusuf Sugiyono selaku Owner Pinus Camp Songgon sekaligus Ketua Pokdarwis Pinus Camp Banyuwangi , menuturkan tanjakan cinta sengaja dibuat memanfaatkan bahan alam yang tersedia dan mengikuti naik-turun dataran sebagaimana adanya. Bagian tanah yang memang pada dasarnya sudah bahkan curam tidak dinaikkan menggunakan bantalan berupa batu atau lainnya supaya rata. Tujuannya agar tampak lebih natural dan menghilangkan kesan dibuatan atau modern yang tujuanya ramah lingkungan yang kanan kiri tanjakan cinta di tanam beberapa tanaman hutan agari kesan tropis dan nature lebih kuat .
"Tanjakan ini memang sengaja dibuat sebagaimana maunya alam dari tanah dan batuan yang terbentuk. Karena medan tanjakan yang lumayan anti-mainstream, maka hampir dipastikan pengunjung yang melewatinya akan lebih berhati-hati, ketika lebih sedikit sulit melaluinya disitulah kita pasang tulisan tulisan pesan moral tentang bagaimana menikmati ,mencintai dan melestarikan alam , " terang Yusuf.
Rio ( 23 Th) sebagai salah satu pengunjung saat tim datang ke tempat wisata ikut berkomentar,
"Jalur tanjakan yang dibangun melewati tebing-tebing curam terlihat begitu alamiah dan artistik sehingga membuat orang ingin berlama-lama sambil menikmati pemandangan begitu eksotis di area bawah." Tuturnya ( Minggu 31/7/2022 )