Keterangan Gambar : Kemenparkraft Dorong Pertunbuhan Ekonomi Lakukan Sosialisasi Gerakan BISA Bagi Pelaku Usaha Wisata Banyuwangi
Direktorat pengembangan Destinasi Regional 1,Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrakstruktur Kemenparkraft Sosialisasikan Gerakan BISA ( Bersih Indah Sehat Aman )di Wisata Pinus Songgon 01 Oktober 2020.
Dinas Pariwisata Sebagai Lokomotif Wisata Banyuwangi Dalam kegiatan BISA Melalui Kadisbudpar Banyuwangi M.Y Bramuda S.Sos, MBA.,MM dalam Sambutannya menyampaikan Bahwasanya kita harus 3 point kunci agar ekonomi lewat pariwisata bisa bangkit kembali pada selesai masa pandemi
” Optimis dengan berbagai langkah mengatur strategi bersama ,Kolaborasi Pemerintah daerah dan pusat,Menjalankan Layanan Wisata dengan Cara Kenormalan Baru protokol Kesehatan ,Penerapan sehat Ramah Lingkungan (cleanliness, health, safety, environment/CHSE) di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif ” Ungkap Bramuda.
Sementara Kepala Direktur pengembangan Destinasi Regional 1 Jawa timur Ir.Oni Yulfian.MBTM.
” Pariwisata sektor paling terdampak ekonomi akibat pandemi
Covid 19 adalah pariwisata,oleh sebab itu kita harus Menjalankan kehidupan Kenormalan Baru dengan penjalankan Protokol kesehatan dengan 3 M sebagai Kunci pokok ( Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci Tangan) serta protokol kebersihan, kesehatan, keamanan, dan ramah lingkungan CHSE itu kunci” Ungkapnya
Gerakan BISA sebenarnya sudah menjadi slogan Para pelaku Wisata dengan sapta pesonanya,CHSE harus diimplementasikan dalam pelayanan usaha wisata
” Destinasi tidak hanya Cukup Indah begitu saja tapi CHSE harus benar benar dijalankan dengan disiplin agar kepercayaan wisatawan bisa pulih dan ekonomi bisa Bangkit pasar Wisata bisa Kembali” Tambahnya
Gerakan BISA merupakan bagian dari upaya meningkatkan Ekonomi dengan menarik kepercayaan Dunia melalui rangking Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) Indonesia pada 2021. Pada TTCI 2019, aspek Kesehatan dan Kebersihan Indonesia menempati peringkat ke-102 dari 140 negara ,sedangkan aspek Keselamatan dan Keamanan menempati posisi 80
“Dengan dilaksanakannya kegiatan Gerakan BISA, para pelaku, pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif serta masyarakat di sekitar destinasi diharapkan dapat beradaptasi dan menerapkan kebiasaan baru menuju masyarakat yang produktif dan aman, agar wisatawan merasa aman dan nyaman untuk datang ke destinasi ini dan Kepercayaan Didunia wisata segera pulih hanya itu kuncinya ” pungkasnya.
Ia juga menjelaskan penerapan protokol kesehatan tetap harus dilaksanakan dengan disiplin dan penuh kesadaran, mulai dari diri sendiri demi kebaikan semua, walaupun daerah ini sudah dinyatakan sebagai zona orange. Jangan sampai dengan dibukanya sektor pariwisata di Banyuwangi, maka terjadi Claster Baru
“Kami berharap Gerakan BISA sebagai bagian dari kampanye Indonesia CARE dapat bermanfaat untuk kita semua dan juga seluruh stakeholder dalam industri pariwisata dan ekonomi kreatif agar segera bangkit kembali dalam mempromosikan Indonesia yang lebih bersih, indah, sehat dan aman. Pungkas Yulfian
Gerakan BISA sebagai bagian dari kampanye Indonesia CARE dapat bermanfaat untuk semua pelaku Wisata serta seluruh stakeholder dalam industri pariwisata dan ekonomi kreatif agar segera bangkit kembali dalam mempromosikan Indonesia yang lebih bersih, indah, sehat, dan aman.
Kegiatan Sosialisa Indonesia BISA ini melibatkan para tenaga kerja pariwisata dan ekonomi kreatif dan masyarakat yang terdampak ekonominya akibat Covid19 di sekitar lokasi destinasi,Penanda Tanganan MOU Kemenparkrat dengan Dinas Pariwisata dan penyerarahan Alat Penopang CHSE untuk program keberlanjutan serta diisi dengan kegiatan bersih-bersih, penataan, serta penyemprotan disinfektan destinasi Wisata Pinus Songgon.
Gerakan BISA di Banyuwangi dilaksanakan secara estafet di 3 titik s Sebelumnya dan hari ini Bertempat Di Wisata Pinus Songgon
Para undanga yang hadir pada kegiatan dikuti 100 peserta dari pelaku usaha wisata dan Destinasi . Gerakan BISA itu juga dihadiri Jajaran Pemda Banyuwangi dengan Di isi Dari Berbagai Nara sumber.